Tradisi Cuci Negeri Soya

Cuci Negeri Soya adalah sebuah tradisi yang berasal dari Ambon, Maluku. Upacara adat Cuci Negeri dilakukan di Negeri Soya dan Gunung Sirimau. Cuci Negeri berarti membersihkan negeri atau desa dari segala kotoran dan juga membersihkan hati dan pikiran masyarakat masyarakat Soya. Cuci Negeri Soya biasanya dilakukan mulai dari tanggal satu Desember dan berakhir pada minggu pertama bulan Januari.

Prosesi Cuci Negeri Soya dimulai dengan dua lelaki membawa perkusi tahuri, berkeliling menyampaikan tabaos atau pesan dari Raja Soya. Setelah alat musik dari kerang itu ditiup, mereka pun menyampaikan pengumuman Cuci Negeri Soya akan berlangsung selama lima hari ke depan!

Tradisi pembersihan desa pun dimulai selama dua hari oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara sejumlah perempuan berkumpul dan memasak empat jenis masakan tradisional bersama, yaitu kue porcis yang terbuat dari adonan sari Pohon Enau, Kue Bolu Bubengka yang terbuat dari campuran gula merah dan kenari, Kue Wajik yang terbuat dari ketan dan gula, serta Nasi Pulut Bambu yang dibakar. 

Puncak Cuci Negeri Soya selalu berlangsung pada Jumat sore. Sebelumnya, sekelompok lelaki dewasa bermarga Soa Pera dipimpin Kepala Soa Adat naik ke Puncak Gunung Sarimau untuk membersihkan tempayang peninggalan leluhur sembari berdoa dan menceritakan sejarah Negeri Soya. Selama perjalanan, mereka diwajibkan untuk berpuasa dan diiringi rentak alat musik tifa, gong, dan tahuri. Rombongan ini kemudian akan turun gunung pada Jumat sore untuk menjemput Raja Soya dan bersama-sama berjalan kaki menuju Baileo Samasuru. 

Selain ikut mengalami langsung prosesi Cuci Negeri Soya, dalam gelaran ini pengunjung juga dapat menyelami kekayaan arsitektur rumah kancing khas Negeri Soya yang tahan gempa dan Gereja Soya. Bagi pencinta mode, ritual ini juga menjadi kesempatan sempurna untuk mendalami berbagai jenis kebaya dan juga Baju Cele khas Ambon.